School Well-Being Itu Apa Sih? Ini 4 Indikatornya

School Well-Being Itu Apa SihSchool Well-Being Itu Apa Sih

Pernahkah kamu merasa lelah secara fisik dan mental meskipun jadwal kuliah tidak begitu padat? Atau mungkin nilaimu bagus, tapi ada perasaan hampa dan kurang semangat untuk pergi ke kampus? Jika iya, kamu tidak sendirian. Banyak mahasiswa mengalami hal serupa. Perasaan ini sering kali muncul karena ada satu elemen penting yang terlewatkan, yaitu school well-being atau kesejahteraan di lingkungan sekolah/kampus.

Nah, melalui artikel ini, kamu akan diajak untuk memahami apa itu school well-being secara utuh. Bukan cuma soal teori, tapi juga langkah-langkah praktis yang bisa kamu terapkan langsung. Tujuannya agar kehidupan perkuliahanmu tidak hanya sukses secara akademis, tetapi juga membahagiakan dan bermakna.

1. Pahami Kondisi Lingkungan Belajarmu (Having)

Poin pertama dan paling dasar dari school well-being adalah tentang “memiliki” (having). Ini merujuk pada kondisi lingkungan dan fasilitas di sekitarmu yang mendukung proses belajar. Coba deh, kamu renungkan sejenak. Apakah lingkungan kampusmu sudah cukup kondusif?

Ini mencakup banyak hal, mulai dari hal fisik hingga non-fisik, seperti:

  • Fasilitas yang Memadai: Perpustakaan dengan koleksi buku yang lengkap, koneksi Wi-Fi yang lancar, laboratorium yang berfungsi baik, hingga ruang kelas yang nyaman.
  • Keamanan dan Kenyamanan: Kampus yang aman dari tindak kejahatan, bebas dari perundungan, dan suasana yang membuatmu merasa diterima.
  • Aturan yang Jelas: Prosedur akademik, sistem penilaian, dan peraturan kampus yang transparan sehingga kamu tahu apa yang diharapkan dari dirimu.
  • Layanan Dukungan Mahasiswa: Adanya pusat konseling, layanan kesehatan, atau informasi beasiswa yang mudah diakses.

Untuk mewujudkannya, mulailah bersikap proaktif. Manfaatkan semua fasilitas yang sudah disediakan kampus untuk menunjang belajarmu. Jika kamu merasa ada yang kurang, jangan ragu untuk mencari informasi mengenai layanan dukungan mahasiswa yang ada. Mengenali “medan perang” akan membuatmu lebih siap dalam menjalani perkuliahan.

Intinya, pastiin lingkungan sekitarmu itu mendukung, bukan malah bikin pusing.

2. Bangun Hubungan Sosial yang Positif (Loving)

Manusia adalah makhluk sosial. Sebaik apa pun fasilitas yang kamu miliki seperti yang dibahas pada poin pertama, semuanya akan terasa hampa tanpa hubungan yang baik dengan orang lain. Inilah aspek “mencintai” atau “dicintai” (loving) dalam school well-being. Ini adalah tentang kualitas interaksi sosialmu di lingkungan kampus.

Hubungan positif ini tidak hanya terbatas pada teman seangkatan, tetapi juga dengan:

  • Dosen dan Staf Akademik: Membangun komunikasi yang sopan dan terbuka dengan dosen akan mempermudah jalanmu saat butuh bimbingan atau menghadapi kesulitan akademis.
  • Teman Kelas dan Organisasi: Memiliki teman untuk berdiskusi, mengerjakan tugas bersama, atau sekadar berbagi cerita dapat mengurangi beban dan stres.
  • Komunitas Kampus: Merasa menjadi bagian dari komunitas yang lebih besar akan memberikanmu rasa memiliki dan kebanggaan.

Cobalah untuk lebih aktif secara sosial. Jangan ragu untuk memulai percakapan dengan teman baru, bergabung dengan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) atau himpunan yang sesuai minatmu. Sebuah “hai” sederhana di kelas atau ajakan makan siang bareng bisa menjadi awal dari sebuah pertemanan yang menjadi support system-mu selama kuliah.

Jangan jadi mahasiswa kupu-kupu (kuliah-pulang-kuliah-pulang) terus. Sesekali, nongkrong atau ikut acara kampus bisa nambah teman sekaligus kewarasan, lho.

3. Kenali dan Kembangkan Potensi Dirimu (Being)

Kesejahteraan bukan hanya tentang kondisi eksternal, tetapi juga tentang dirimu sendiri. Aspek “menjadi” (being) berfokus pada pengembangan diri, aktualisasi, dan pengakuan atas potensimu. Kampus adalah tempat yang ideal untuk mengeksplorasi siapa dirimu dan ingin menjadi apa kamu di masa depan.

Aspek ini terwujud ketika kamu merasa bahwa:

  • Kamu Punya Kesempatan Berkembang: Ada banyak jalan untuk mengasah hard skill dan soft skill di luar kelas, seperti melalui seminar, lokakarya, kompetisi, atau program magang.
  • Prestasi dan Usahamu Dihargai: Adanya apresiasi dari dosen atau teman atas kerja kerasmu, sekecil apa pun itu, dapat meningkatkan motivasi secara signifikan.
  • Suaramu Didengar: Kamu merasa bisa menyuarakan pendapat di kelas atau organisasi tanpa takut dihakimi.

Mulailah melihat perkuliahan sebagai sebuah panggung. Ambil peran dalam proyek kelompok, ajukan diri menjadi relawan, atau ikuti kompetisi yang menantang dirimu. Setiap pencapaian, baik besar maupun kecil, akan membangun rasa percaya diri dan membantumu mengenali potensi terpendam. Proses inilah yang membuat pengalaman kuliahmu jauh lebih bermakna.

Kampus itu panggungmu, jangan cuma jadi penonton. Saatnya unjuk gigi dan tunjukkan versi terbaik dari dirimu!

4. Jaga Kesehatan Fisik dan Mental (Health)

Tiga aspek di atas tidak akan berjalan optimal tanpa fondasi yang kokoh, yaitu kesehatan. Aspek ini mencakup kesehatan fisik dan mental yang sering kali diabaikan oleh mahasiswa demi mengejar nilai. Padahal, tubuh dan pikiran yang sehat adalah modal utama untuk bisa sejahtera.

Menjaga kesehatan di sini artinya:

  • Tidur yang Cukup: Hindari begadang mengerjakan tugas hingga larut malam secara terus-menerus. Kurang tidur terbukti menurunkan konsentrasi dan kemampuan berpikir.
  • Pola Makan Teratur: Anak kos sering kali mengabaikan nutrisi. Usahakan untuk makan makanan bergizi seimbang, bukan hanya mi instan di akhir bulan.
  • Aktivitas Fisik: Tidak perlu keanggotaan gim yang mahal. Jalan kaki keliling kampus atau lari sore beberapa kali seminggu sudah sangat membantu.
  • Manajemen Stres: Kenali tanda-tanda stres atau burnout. Jika kamu merasa kewalahan, jangan ragu untuk beristirahat sejenak atau mencari bantuan profesional di pusat konseling mahasiswa.

Ingatlah bahwa menjaga kesehatan adalah sebuah investasi jangka panjang. Kamu tidak bisa memberikan yang terbaik jika dirimu tidak dalam kondisi yang baik. Prioritaskan kesehatanmu sama seperti kamu memprioritaskan tugas dan ujian.

Berita Terkini